Jumat, 13 April 2012

Dampak Depresi


Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik, seperti asma, jantung koroner, sakit kepala dan maag. Menurut seorang ahli yang juga penulis buku, yaitu Phillip Rice, depresi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya. Selain itu, penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan, kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan), kurang berolah raga, mudah lelah dan sulit tidur.
Ada pula kasus lain, dimana depresi tidak menyebabkan penyakit, tetapi justru penyakit berkepanjangan yang tak kunjung sembuh justru akhirnya menyebabkan penderitanya merasa depresi. Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker, asma, sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun.
Selain penurunan daya tahan tubuh, depresi dipandang cukup berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif, emosi dan produktivitas pada individu yang mengalami depresi,
Dampak dari depresi yang dialami oleh satu orang akan mempengaruhi keseimbangan dari "lingkungannya". Seperti halnya jika kita terserang flu, maka seluruh tubuh kita merasa lemas dan tidak enak. Bukan hanya itu, orang lain yang ada di sekitar juga berpotensi tertular oleh penyakit. Menurut Miner (1992), seorang profesor dari The State University di New York, di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep The Sick Organization. Sebab, seorang karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi, akan membawa implikasi tidak hanya pada pada kinerja dan kepuasan kerja nya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar