Kamis, 25 Oktober 2012

Dampak Kekerasan Pada Anak


Komisi Nasional Perlindungan Anak mencatat jumlah kasus kekerasan pada anak terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kasus kekerasan anak pada 2009 tercatat sebanyak 1.552, kemudian meningkat menjadi 2.335 kasus pada 2010 dan 2.508 kasus pada 2011. Kasus kekerasan yang terjadi yakni kekerasan seksual, fisik dan psikis. Dari ketiga jenis itu, proporsi kekerasan seksual semakin meningkat dari tahun ke tahun, demikian menurut keterangan tertulis dari Komnas PA yang diterima Selasa. Sementara, data 2011 menunjukkan, kekerasan terhadap anak paling banyak dilakukan oleh orang tua kandung (44,32 persen), teman (25,9 persen), tetangga (10,9 persen), orang tua tiri (9,8 persen), guru (6,7 persen) dan saudara (2 persen). Selain jumlah kasus kekerasan yang meningkat, KPA juga mencatat modus
pelanggaran hak anak itu semakin komplek dan beragam.
            Pengetahuan tentang mendidik anak perlu dipahami oleh orangtua karena perlakuan atau pola asuh orangtua akan sangat berdampak bagi pembentukan kepribadian anak tersebut. Anak yang sering mendapatkan kekerasan baik ferbal maupun non verbal akan menjadi dendam kepada orangtua akibat kekerasan yang ia alami, cenderung mencontohi dan melakukan hal yang sama kepada orang lain atau kepada teman-temannya.  Menurut Lawson menggambarkan bahwa semua jenis gangguan mental ada hubungannya dengan perlakuan buruk yang diterima manusia ketika dia masih kecil. Kekerasan fisik yang berlangsung berulang-ulang dalam jangka waktu lama akan menimbulkan kurangnya rasa percaya diri, kesulitan membina persahabatan, perilaku merusak, menarik diri dari lingkungan, penyalahgunaan obat dan alcohol, atau kecenderungan bunuh diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar