Sebuah perusahaan besar membuka lowongan pekerjaan. Salah satu pelamar adalah seorang lulusan dari universitas terbaik dan lulus dengan cum laude. Ia pun mengikuti proses seleksi yang hanya sebagai formalitas saja. Singkat cerita, ia akhirnya bekerja di perusahaan tersebut. Beberapa minggu bekerja, ia mulai tidak disukai oleh teman-temannya karna ia sering meremehkan teman sekerjanya, tidak peduli perasaan orang lain, dan sering cari muka kepada atasannya. Sehingga hasil kerja pun menjadi tidak maksimal.
Fakta yang terjadi dari beberapa
kasus bahwa orang-orang yang dulunya menjadi juara kelas kini
tidak sesukses orang-orang yang dulunya bukan juara kelas. Mungkin anda bertanya mengenai apakah yang menyebabkan mereka yang dulunya juara kelas tidak sesukses orang yang dulunya bukan juara kelas? Jawabannya terletak pada kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang.
tidak sesukses orang-orang yang dulunya bukan juara kelas. Mungkin anda bertanya mengenai apakah yang menyebabkan mereka yang dulunya juara kelas tidak sesukses orang yang dulunya bukan juara kelas? Jawabannya terletak pada kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang.
Kecerdasan emosi adalah faktor penting yang
menentukan seseorang dapat berhasil atau tidak. Tapi bukan berarti yang pintar
tidak bisa sukses. IQ bukan lawan dari EQ, akan lebih baik jika seseorang memiliki IQ dan EQ. Inti dalam artikel ini menjelaskan bahwa
kunci keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh IQ saja melainkan EQ
yang adalah faktor terbesar yang menentukan keberhasilan seseorang. Cakupan EQ sangat
luas yang intinya akan dibahas di artikel ini. Menurut Daniel Goleman, seorang
pakar di bidang kecerdasan emosi di Harvard University mengatakan bahwa IQ
hanya berperan sekitar 20% dalam menentukan keberhasilan seseorang sedangkan EQ
(kecerdasan emosi) berperan sekitar 80% dalam menentukan keberhasilan
seseorang.
Kecerdasan emosi meliputi 5 dimensi yaitu :
1. Kesadaran
diri atau kemampuan memahami perasaan diri sendiri
2. Kemampuan
memotivasi diri
3. Kemampuan
mengatur emosi dan dorongan-dorongan diri sendiri
4. Empati,
kemampuan merasakan perasaan orang lain
5. Kemampuan
sosial, kemampuan mengatur perasaan orang lain
Itu artinya bahwa EQ berbicara
mengenai kemampuan intrapersonal yaitu bagaimana seseorang dapat memahami dan
mengatur emosinya, dan juga kemampuan interpersonal yaitu bagaimana seseorang
dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar