Stres seperti suatu wabah dalam masyarakat kita. Stresor bisa berasal baik oleh lingkungan luar kita maupun di dalam diri kita sendiri. Selama ini orang menganggap stres adalah sesuatu yang biasa saja terjadi tanpa mengetahui dampak buruk yang diakibatkannya. Saya sangat tertarik dengan buku yang ditulis oleh Don Col Bert M.D yang menguraikan secara sederhana tentang hubungan antara pikiran-tubuh-roh yang dapat menyembuhkan atau menghancurkan. Saya ingin membagikan bagaimana perjalanan stres menjadi sebuah penyakit.
Seluruh sistem tanggapan fisik pertama-tama melibatkan hormon epinephrine dan norepinephrine. kedua hormon ini memliki pengaruh besar terhadap sistem saraf simpatik selama masa stres berat. ketika ada suatu kejadian yang menimbulkan stres, otak mengenali stres itu dan menanggapi dengan memicu pelepasan hormon-hormon khusus dari hypothalamus, kelenjar bawah otak dan kelenjar adrenalin. tanggapan stres itu juga memicu kelenjar adrenalin untuk melepaskan epinephrine yang juga disebut sebagai adrenalin. Saraf-saraf simpatik dirangsang untuk melepaskan epinephrine ke seluruh tubuh. Saraf-saraf simpatik terdapat di seluruh tubuh, bahkan di organ-organ dan jaringan-jaringan kita sehingga ketika mereka dirangsang, detak jantung anda meningkat, usus besar anda dirangsang (yang dapat menyebabkan diare), anda berkeringat, pembuluh tenggorokan melebar yang mengizinkan lebih banyak oksigen masuk.
Seluruh sistem tanggapan fisik pertama-tama melibatkan hormon epinephrine dan norepinephrine. kedua hormon ini memliki pengaruh besar terhadap sistem saraf simpatik selama masa stres berat. ketika ada suatu kejadian yang menimbulkan stres, otak mengenali stres itu dan menanggapi dengan memicu pelepasan hormon-hormon khusus dari hypothalamus, kelenjar bawah otak dan kelenjar adrenalin. tanggapan stres itu juga memicu kelenjar adrenalin untuk melepaskan epinephrine yang juga disebut sebagai adrenalin. Saraf-saraf simpatik dirangsang untuk melepaskan epinephrine ke seluruh tubuh. Saraf-saraf simpatik terdapat di seluruh tubuh, bahkan di organ-organ dan jaringan-jaringan kita sehingga ketika mereka dirangsang, detak jantung anda meningkat, usus besar anda dirangsang (yang dapat menyebabkan diare), anda berkeringat, pembuluh tenggorokan melebar yang mengizinkan lebih banyak oksigen masuk.
Hormon-hormon bekerja dengan sangat seimbang dalam tubuh. Jumlah yang tepat dari setiap hormon akan menghasilkan hal yang positif. namun, terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu akan menyebabkan hal yang negatif.
Ketika tubuh melepaskan adrenalin ke dalam sistem, tubuh juga melepaskan hormon yang disebut kortisol. Berikut ini penjelasannya :
Adrenalin adalah hormon yang kuat yang memiliki dampak yang jauh terhadap tubuh. Itu memfokuskan otak, menajamkan penglihatan, dan mengerutkan otot sebagai persiapan melawan atau lari. Itu juga menyebabkan meningkatnya tekanan darah dan detak jantung. Ketika adrenalin mulai mengalir ke seluruh tubuh pencernaan berhenti sebagaimana darah dilangsir dari sistem pencernaan dan dikirim ke otot-otot. Jika stres itu hanya sebentar, sedikit aliran adrenalin itu baik dan tak membahayakan. Misalnya, jika seseorang menghadapi seekor anjing yang sedang marah, atau serangan tiba-tiba dari seseorang yang sedang marah, tubuh akan bereaksi terhadap bahaya dan stres dengan memompa aliran adrenalin dan kortisol ke dalam sistem. Namun, stres jangka panjang dapat senantiasa memompa hormon-hormon stres ke dalam sistem seseorang hampir sebagai suatu kebiasaan. Misalnya jika seseorang hidup bertahun-tahun dalam kemarahan yang tidak terselesaikan dengan orang lain. Stres emosional jangka panjang ini menyebabkan aliran hormon adrenalin dan krtisol secara terus menerus masuk ke dalam darah dan aliran tersebut memiliki dampak merusak bagi tubuh. Kadar adrenalin yang tinggi dan berkepanjangan dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah sehingga detak jantung menjadi lebih cepat dan tekanan darah tinggi. itu tidak baik. Selain itu, kadar adrenalin yang tinggi dan berkepanjangan juga dapat menyebabkan peningkatan trigliserida yang adalah lemak dalam darah dan juga peningkatan gulan darah. Dapat juga menyebabkan darah membeku lebih cepat sehingga dapat menyebabkan terjadinya plak (jika terjadi plak yang menyumbat arteri, akan menyebabkan serangan jantung), tiroid menjadi terlalu dirangsang, dan tubuh menghasilkan lebih banyak kolesterol.
Kadar kortisol yang tinggi dan berkepanjangan dapat menyebabkan kadar gula dan insulin meningkat, kadar trigliserida dan kolesterol meningkat dan tetap bertahan pada tingkat tinggi. Terlalu banyak kortisol dapat meningkatkan berat badan dan menghasilkan kegemukan yang menetap khususnya bagian tengah tubuh.Terlalu banyak kortisol juga dapat mengurangi kalsium, magnesium, dan potasium sehingga menyebabkan kerapuhan tulang. Selain itu, terlalu banyak kortisol juga akan menyebabkan tubuh menahan sodium (garam) yang menyebabkan peningkatan darah.
Masalah fisik yang terjadi akibat stres yag berkepanjangan :
- Masalah jantung dan vaskuler
- Masalah sistem pencernaan
- Sakit kepala
- Penyakit kulit
- Sistem genitourinary
- Rasa sakit dan radang
- Masalah paru-paru dan pernapasan
Di lain waktu saya akan menulis tentang cara pengelolaan stres.
Semoga bermanfaat .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar