Dalam
hidup ini tentu saja tidak selalu berjalan sesuai dengan kehendak itu. Kita
adalah makhluk sosial yang artinya memerlukan orang lain. Semakin bertambah
dewasa, tuntutan dari lingkungan akan semakin banyak. Tidak menutup kemungkinan
kita pun mengalami permasalahan dengan orang-orang di sekitar kita. Mungkin
kita pernah mengalami permasalahan yang tidak bisa kita terima sehingga kita
pun menjadi menyalahkan diri sendiri atau menyalahkan orang lain bahkan
menyalahkan Tuhan atas peristiwa yang kita alami. Pada akhirnya kita menumpuk
kebencian sehingga menjadi kepahitan dalam hati dan tidak mencoba untuk
memaafkan.
Dr Hayes memberikan sebuah analogi yang baik bagi
orang yang tidak memaafkan. Ia mengatakan “ orang yang tidak memaafkan, ibarat
orang yang terkena sabetan clurit dari seseorang dan membawanya ke mana-mana.
Karenanya, ke mana-mana pula ia tetap membawa clurit itu.” Memaafkan adalah sebuah pilihan terbaik agar
kita bisa menjadi lebih baik lagi. Banyak kasus yang bisa kita lihat di sekitar
kita bahwa banyak penyakit fisik maupun mental diakibatkan karena emosi-emosi
yang tidak terselesaikan dengan baik seperti kemarahan, sakit hati, kebencian,
kepahitan, dan sebagainya. Kita dapat melihat kaitan antara pikiran dan tubuh
dalam buku Don Colbert, MD yang berjudul “Emosi yang mematikan”. Kita pun akan
tahu seberapa besar arti memaafkan bagi diri kita sendiri. Banyak cara atau
terapi psikologi untuk memaafkan. Salah satunya adalah lima tahapan memaafkan
yang dikemukakan oleh Catherine Morgan, yaitu sebagai berikut :
1.
Mengapa anda marah kepada seseorang?
Cari alasan
sesungguhnya alasan mengapa anda marah kepada orang lain, atau kepada diri
sendiri, atau kepada Tuhan.
2. Hal yang baik
Ingatlah semua hal-hal yang baik yang
dilakukan orang tersebut. Tulislah sebanyak mungkin
3. Seberapa saya turut menyumbang terhadap hal
ini?
Ingat dan jujurlah pada diri sendiri, apa
saja pikiran-ucapan-perasaan-tindakan yang menyumbangkan kepada anda terhadap
konflik bersama orang lain.
4. Perenungan
Renungkan tiga hal di atas.
5. Memaafkan
Memaafkan tidak sama dengan “melupakan. Manusia
tidak bisa menghapus semua memori atau
sejarah hidup. Biarkan kemarahan itu pergi demi ketenangan pikiran dan perasaan
serta untuk kesehatan.
“Saat anda memaafkan,
anda tidak sedang mengubah masa lalu tapi anda yakin sedang mengubah masa
depan.” Bernard Meltzer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar